Hi all!!!
It’s been a while since my
last posting. Nggak kerasa ternyata udah lebih dari 6 bulan gw nggak posting
apapun di Blog ini. Sorry guys, my job responsibility really takes my time
recently. Padahal ada banyak banget ide tulisan yang udah mau gw share ke
kalian. Well, at least sekarang di ruangan
kantor gw yang sepi karena semua orang udah pada pulang, gw bisa
memuaskan dahaga buat nulis; sekalian nunggu berlalunya macet kota Jakarta J
Belum lama ini gw baru
nonton satu film yang sangat unik menurut gw. Film ini bisa dibilang seperti kombinasi
antara Twilight (minus vampire pucat bergliter -sorry Twihards-tapi diganti
dengan zombie) dan rescue movie theme macam Black hawk dawn gitu deh. Ajaib kan
tema filmnya?! Judul film nya adalah Warm Bodies. Kalian harus nonton film ini!
J
Film bergenre paranormal
romantic zombie comedy (menurut Wikipedia) ini emang menarik. Dari genre nya ajah udah menarik banget tuh. Gw
baru tau ada film bergenre seperti ini. Eh nggak juga sih, film Indonesia juga
punya film bergenre unik. Seperti film bergenre horror salah asuhan berjudul:
pocong ngesot. Eh koq jadi ngobrolin film horror Indonesia yang absurd yah? Back
to the topic. Selain genrenya, yang membuat
film ini menarik adalah sudut pandang atau angle cerita zombie yang diangkat. Warm Bodies bercerita mengenai film zombie,
tapi dari sudut pandang zombie-nya bukan sudut pandang manusia yang biasa jadi
zombie slayer. Lucu juga nonton sebuah film yang menceritakan apa yang
dipikirkan seorang zombie pada saat menjalani hari-harinya. Apa yang dia
pikirkan pada saat memangsa korbannya. Dan apa yang dia pikirkan saat jatuh cinta
dengan calon mangsanya. Iyah beneran zombie di Warm Bodies jatuh cinta pada
pandangan pertama dengan manusia yang akan dimangsanya. Makanya gw bilang ada unsur
Twilightnya gitu J
Sebagai manusia yang sehat
akalnya, Julie ingin pulang ke keluarganya (sebuah kota yang dibentengi
tembok tinggi untuk mencegah zombie masuk). Selama perjalanan mengembalikan
Julie ke alamnya, R selalu menjaga Julie dari ancaman zombie lainnya. Bisa dibilang R adalah seorang zombie murtad. Zombie yang menyalahi kodratnya. Jadi tema
besar film ini bercerita mengenai proses penyelamatan seorang manusia yang
dilakukan oleh Zombie yang jatuh cinta. Tapi kalau cuma itu doang ceritanya mah
biasa aja. Nggak seru. Ada gimmick lain yang ditambahkan ke dalam film ini. Gimmick yang membuat gw angkat topi buat penulis skenarionya. Gimmick yang brilian. Akibat cinta yang dirasakannya, perlahan-lahan R berubah menjadi manusia. Iya sang zombie berubah menjadi manusia. Keren
kan ide ceritanya?! :D
R yang sebagai zombie
awalnya tidak mampu merasakan apapun, karena Julie, jadi bisa merasakan cinta. Yang
awalnya tidak mempunyai memori dan bermimpi, R mulai bermimpi. Yang awalnya
zombie tidak berdarah, R dapat terluka dan mengeluarkan darah. R perlahan-lahan
berubah menjadi manusia. Cinta mengubah R.
Kalau elo ngerasa hidup elo kosong, elo perlu
memalingkan wajah sejenak ke sosok yang tergantung lunglai di salib di bukit Kalvari dan
ijinkan cintaNya yang luar biasa besar melebihi hidup, masuk ke dalam hati elo,
diam di dalamnya dan melakukan perubahan dalam hidup elo. Oh iya, ada satu
kabar baik yang ketinggalan… ELo nggak perlu nunggu jadi zombie untuk ngerasain
Cinta Nya. Now is the right time to feel His Great Love J
Have a great Rockin’ day
Folks!
No comments:
Post a Comment