Before you read: This is not a hoax,so please read untill finish.ini asli dr pengalaman pribadi-andy lesmana.
Hari itu berbeda, bukan hari Sabtu biasa yang saya jalani. Bukan hari Sabtu yang dihabiskan dengan nongkrong di Mall, atau memanjakan diri dengan setumpuk DVD sambil bermalas-malasan di atas spring bed, melainkan hari Sabtu yang diawali dengan 1,5 jam perjalanan di pagi hari dan diakhiri dengan kenangan manis yang lekat dalam ingatan. Ada senyum nakal
Marvino di sana, ada wajah cantik Apriilia, ada pertanyaan pintar Roni, ada kelincahan Andrian sementara saudara kembarnya Dika yang lebih tenang, ada binar mata Ester , dan wajah merah Gisella si bungsu berusia 4 bulan.
Marvino di sana, ada wajah cantik Apriilia, ada pertanyaan pintar Roni, ada kelincahan Andrian sementara saudara kembarnya Dika yang lebih tenang, ada binar mata Ester , dan wajah merah Gisella si bungsu berusia 4 bulan.
Tapi gelak tawa itu mungkin akan hilang, langkah-langkah ringan mereka mungkin akan lenyap, nyanyian indah mereka mungkin akan terdiam dan membisu. Rumah Kasih Lembang dalam waktu dekat yang tidak menentu mungkin akan kehilangan tempat tinggalnya selama 11 tahun belakangan ini. Rumah yang dihuni oleh sekitar 30 anak dan 1 ‘Ibu’ ini adalah rumah kontrakan yang dijadikan jaminan hutang oleh pemiliknya dengan harga Rp. 750.000.000,-
Hanya karena kemurahan Tuhan, Ibu Een dan 6 orang pengurus lainnya bisa ‘menghidupi’ panti asuhan ini. Tanpa dinaungi oleh Yayasan besar atau sponsor utama, seperti Panti Asuhan pada umumnya, Rumah Kasih masih bertahan sampai hari ini dan dapat tetap berjalan. Namun badai yang kali ini lebih besar. Lebih besar dari sekedar 8-9 juta biaya operasional per bulan. Gunung yang akan mereka daki kali ini lebih tinggi. Lebih tinggi dari pergumulan membayar biaya kuliah salah satu anak asuh mereka. Jurang yang perlu mereka arungi lebih curam dan terjal. Lebih dalam dan terjal dari uang 30.000.000,- rupiah yang mampu mereka kumpulkan sampai saat ini untuk menebus rumah. Dan mereka membutuhkan teman. Mereka membutuhkan teman untuk dapat membeli rumah yang saat ini mereka sewa, sehingga 30 malaikat dapat terus mengepakkan sayap mungilnya.
Rp. 100.000,- untuk Rumah Kasih.
Dengan Rp. 100.000,- per orang, 681 teman yang ada di account Face Book saya akan mampu memberikan dampak luar biasa dalam hidup anak-anak di Rumah Kasih. Rp 68.100.000 akan menjadi bantuan luar biasa bagi Rumah Kasih. Kurang lebih 1/10 dari biaya yang mereka perlukan. Belum lagi jika setiap orang menyebarkan semangat baik ini kepada “perbendaharan” teman yang dimiliki lewat account jejaring sosial lainnya. Rp 750.000.000,- bukanlah angka yang mustahil dicapai.
1 buah lipstic yang anda gunakan dapat terus membuat Gisella tetap hangat dalam tidur nyenyaknya.
2 lembar kertas yang biasa anda gunakan untuk membayar makan malam bersama teman anda mampu membantu Roni mencapai cita-citanya menjadi ilmuan.
3 gelas kopi yang biasa anda pesan di gerai kopi langganan anda akan membuat Aprillia dapat terus bernyanyi.
4 judul film yang anda tonton di biskop akan membuat Marvino dapat terus tersenyum.
Beberapa bungkus rokok akan membuat Andrian dapat terus bermain bersama saudara kembarnya, Dika.
LOVE is a VERB. Maafkan jika agak keras dan sinis, tapi belas kasihan saja tidak akan menyelamatkan 30 anak-anak. Anggukan setuju ataupun 'thumbs' tidak akan membuat mereka dapat terus hidup. KASIH adalah tindakan bukan sekedar perkataan. So, sudah saatnya menghentikan cuap filosofis anda tentang KASIH dan mulai melakukannya.
Anda dapat:
1. Transfer donasi anda kepada Rumah Kasih. Bank BCA No acc: 1371229707 an. Een Indriani Maria.
2. Datang, Berikan langsung sekalian anda berkenalan dengan anak-anak Rumah Kasih yang menakjubkan. Kampung Aur Pungkur, Dusun Kayu Ambon No 15, RT 02, RW 010 Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. No telp:022-2786388, 022-70915525, 08156138603.
3. Jadikan Semangat KASIH ini sebagai program organisasi tempat anda bernaung
4. Sebarkan semangat KASIH ini kepada teman-teman yang anda miliki. Untuk mecapai 750.000.000 kita membutuhkan 7500 donatur.
I’m not a Religious person, tapi yang saya tau dengan sangat jelas KASIH dan kemanusiaan melampaui benteng agama dan prasangka. Yang saya percaya satu tindakan kecil KASIH berbicara lebih banyak dari 1000 khotbah tentang KASIH. Yang saya yakini kasih akan membuat perbedaan, bukan hanya bagi penerimanya tapi juga bagi pemberinya.
It’s time to Act. Anda bermimpi menjadikan dunia lebih baik, inilah saatnya. Anda ingin hidup anda lebih berarti, berhentilah memandang diri sendiri dan lihatlah mata mereka. Anda ingin menjalankan ibadah yang sejati, Ibdah sejati bukanlah sekedar ritual agama tapi tindakan kasih. Help them… and you help your self.
No comments:
Post a Comment