Kenapa "Redemisti Deus"? itu adalah bahasa latin dari Redeemed by God atau ditebus Tuhan :) Ini bukan blog soal fanatisme agama tertentu (sebelum elo mau buru-buru menekan close icon dipojokan layar elo), tapi ini blog tempat gw cerita mengenai pemikiran gw soal hidup gw yang penuh dengan naik dan turun. Gw cuma punya harapan dengan baca Blog ini elo bisa kembali menemukan sisi indah hidup dan sisi indah diri elo. Enjoy folks! :)
Friday, September 28, 2012
Gw dan Alayisme
Seumur hidup,gw cuma pernah beberapa kali pergi ke dokter atau rumah sakit untuk menjalani pengobatan (FYI, ini diluar dokter jiwa.Masalah ke-kurangwaras-an, sampe saat ini masih terapi rawat jalan). Pokoke frekuensi meeting dgn dokter bisa diitunglah pake jari sebelah tangan.
Salah satu dari moment yang cuma seiprit itu adalah saat gw terkena virus mematikan yang mengubah jalan hidup gw sampai selamanya
(lebay.com). Virus yang ngebuat gw dikucilkan oleh teman2 satu sekolah,keluarga, tetangga, ketua RT dan RW, bahkan presiden RI (karena emang nggak kenal). Virus ini nggak cuma ngerubah tatanan kehidupan sosial gw,tapi juga ngebuat gw mengalami transformasi fisik. Dari yang awalnya sedikit ganteng (jeleknya lebih banyak) menjadi sedikit agak berkurang kegantengannya (mencoba menghibur diri dan gagal total dengan suksesnya). Kehidupan gw dikudeta dengan tidak ber-Pancasila oleh virus cacar air A.K.A chicken pox (harusnya terjemahan bahasa Indonesianya cacar ayam).
Betapa paniknya gw saat itu. Setelah dua hari mengalami panas tinggi,di hari ketiga gw mendapati kulit cantik gw (jika dibandingkan dengan kodok buduk) diinvasi oleh bentol-bentol biadab di sekujur tubuh. Dengan otak anak SMP yang sedikit lebih cerdas dari lumba-lumba Ancol plus kepanikan ala bencong dikejar kamtib, gw mengira hidup gw berakhir. The end. Tamat. Game over. Astalavista beybeh.
Gw mulai merangkai kata-kata terakhir yang harus gw ucapkan kepada keluarga,teman-teman, gebetan, dan juga paulus satpam sekolah (nah loh??!!). Di dalam benak,gw mulai membayangkan siapa saja yang akan hadir dipemakaman, plus adegan mereka semua nangis sesegukan histeris sambil teriak "Andy...jangan pergi!!! huuuaaahhhh.. Jangan...ngan..ngan..ngaaannn Srooootttt..."
Sementara di tengah kepanikan gw dan semua pikiran ajaib anak SMP soal saat-saat terakhir hidup, nyokap dengan santainya cuma bilang : "Oh cacar air,ntar juga ilang sendiri... Sore ini kita ke dokter yah."
Gubbbrrraaakkkk, mom please deh this is about my life geto loch (mgkn ini gaya gw ngomong kl gw lahir agak telat dan terdampar di zaman ambigu allayisme).
Konyol memang gw tau, panik plus lebay berasa mau tewas padahal cuma kena cacar. Belum lagi ditambah udah agak bodoh nggak percaya pula sama Mom,padahal jelas-jelas dia udah pernah ngalamin cacar dan tau ujung ceritanya.
Tapi kalo dipikir-pikir sering kali sekalipun kita udah bangkotan, kecerdasan kita tetap nggak lebih baik dari kemoronan gw pas SMP. Kita sering panikan, lebay banget saat khawatir, sok tau, dan nggak percayaan. Baru kena masalah dikit, langsung bereaksi serasa mahluk termalang seantero jagad raya. Khawatir berlebihan sampe nggak bisa tidur (padahal emang nggak punya ranjang). Sampe tindakan yang paling ajaib binti aneh, ngetik REG spasi, demi nyari solusi supranatural.
Kita gampang banget lupa, gampang banget amnesia,pikun kalo ada yang megang kendali atas hidup kita. We're not alone in this world guys! Bahkan yang lebih gokil, nggak bakalan ada satu helai rambut kita pun yang rontok tanpa sepengetahuan Dia. Gokil abeiizz kan?! Dia bukan penata rambut loe pastinya (sebelum elo mulai mikir Rudi Hadisuwarno atopun Peter Sareang). Dia nganggep elo dan gw jauh lebih berharga daripada hidupNya sendiri. Dia seorang sahabat yang menyerahkan nyawaNya buat kita. His name is Jesus. Simple and beautiful, Jesus.
Buat gw pribadi,gw sadar nggak gampang untuk ngerasa nggak takut ato nggak khawatir soal hidup, secara kita masih manusia. Tapi yang mgkn perlu kita coba adalah nggak terlena sama kekhawatiran dan ketakutan kita, sampe kita kaya mau mikul dunia sendirian. Padahal tepat di sebelah kita ada Sosok yang ciptain dunia itu sendiri. Bayangin aj kaya kita ngelukis bareng dengan Michael Angelo. Seancur apapun gambar yang kita buat,pasti dia bisa ngebuat jadi master piece. Nggak perlu khawatir kan?
Ehm... Mungkin lebih bijak kalo kita serahin problem kita,kekhawatiran kita ke tangan-Nya. Tangan yang sama yang ciptain dunia. Tangan yang sama yang memastikan dunia berputar pada porosnya. Tangan yang sama yang ngebuat bintang bersinar. Tangan yang sama yang meredakan badai. Tangan yang sama yang terpaku di kayu salib buat nebus dosa gw dan elo. Tangan yang jauh lebih besar dan perkasa dibanding tangan kurcaci kita.
Cast away your doubt and worries. Do the best we can,and let Him take care the rest. You're in the Right hand :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment